INFORMASI

Warga Griya Persada atau DE GREEN siap menghadapi banjir tahunan Hub. Rt.06/13 *** Ciptakan lingkungan Bersih, Aman dan Damai *** Warga diharapkan tetap kompak

Selasa, 23 Desember 2014

Desa Mangunjaya Tambun Kegiatan Akhir Tahun 2014

Pasien gizi buruk Mangunjaya akhirnya meninggal dunia

 | 3.467 Views
 Keluarganya memang dari kalangan tidak mampu. Orang tuanya hanya buruh serabutan
Bekasi (ANTARA News) - Azahra Wulandari (1), pasien penderita gizi buruk di Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, akhirnya meninggal dunia pada Selasa (4/11) malam.

"Azahra telah meninggal dunia jam 21.30 WIB malam tadi di rumahnya," kata Kepala Desa Mangunjaya, Idi Rohidi, di Tambun, Rabu.

Menurut dia, Azahra meninggal dunia beberapa saat setelah dibawa pulang dari Rumah Sakit Adam Thalib, Cibitung oleh pihak keluarga.

Sebelumnya, orang tua pasien yakni Dirman (27) dan Nunu Nurhayati (23), memaksa pihak rumah sakit untuk memulangkan anaknya karena keluarga tidak sanggup membiayai pengobatan pasien yang mencapai Rp7,5 juta per malam.

Upaya memulangkan Azahra pun sempat menuai konflik karena pihak rumah sakit tidak mengizinkan pasien pulang sebelum biaya perawatannya selama dua hari sejak Sabtu (1/11) hingga Minggu (2/11) dilunasi keluarga.

Namun beruntung, Kepala Desa Mangunjaya Idi Rohidi mau menggadaikan mobil dinas kepala desanya untuk mengeluarkan Azahra dari rumah sakit swasta itu.

Niat keluarga untuk merawat Azahra ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat juga gagal karena tidak adanya ruang perawatan yang tersisa untuk balita perempuan itu.

Azahra pun meninggal dunia setelah dua jam tiba rumahnya Kampung Siluman RT 01 RW 18, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan.

"Keluarganya memang dari kalangan tidak mampu. Orang tuanya hanya buruh serabutan," katanya.

Sementara itu, kedua orang tua Azahra nampak bersedih saat memakamkan putri keduanya itu pada Rabu siang (5/11) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) sekitar.

"Saya mohon, cukup anak saya yang menjadi korban akibat mahalnya biaya rumah sakit," ujar Dirman.

Sejumlah perangkat Desa Mangunjaya hadir di pemakaman Kampung Poncol Mangunjaya itu untuk menyaksikan prosesi pemakaman Azahra.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014


Senin, 17 November 2014

Jilbab Kreasi Masa Kini

Jilbab merupakan kewajiban yang harus dipakai oleh setiap wanita yang memeluk agama Islam. Karena jilbab adalah penutup aurat bagi setiap wanita, untuk itu jilbab merupakan suatu keharusan yang dipatuhi dan ditaati. 


Jilbab mempunyai bentuk dan jenis yang beraneka ragam, mulai dari jilbab segitiga, segiempat, pashmina, paris, shawl dan sebagainya. Selain mempunyai bentuk yang beraneka ragam, ternyata cara memakai jilbab pun bermacam-macam, mulai dari cara memakai jilbab kreasi, modern, pesta, hana tajima dan masih banyak lagi.


Sebenarnya cara memakai jilbab sangat mudah, hanya dibutuhkan sedikit kreasi, kesabaran dan ketelitian untuk membentuk jilbab seperti yang di inginkan terigantung krasi masing-masing. 

Senin, 15 September 2014

Lahan Terbakar Bikin Heboh Warga Perum. Griya Persada

Rumput ilalang terbakar di area pemukiman penduduk tepatnya di Perum. Griya Pesrsada Rt.08/13, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, bikin heboh. Karena ilalang yang terbakar berada di area penduduk tepanya di belakang masjid Al Hilal. Peristiwa kebakaran ilalang ini mengundang banyak tanya orang asal mula terjandinya kebakaran masih simpang siur. Minggu (14/9). 

Menurut informasi beberapa warga yang melihat bahwa yang terbakar adalah ilalang yang kering sehingga merambat/meluas sampai ke pemuliman penduduk dan beruntung tidak ada perumahan yang terbakar api diduga dari sampah yang dibakar dan terkena angin sehingga meluas ke ilalang, kebakaran ilalang kerap terjadi mengingat datangnya musim kemarau ini dan rumput ilalang yang tinggi tidak pernah dibersihkan oleh pemilik lahan perumahan PT. Surya Sakti. sehingga sangat rawan jika ada yang membuang puntung rokok sembarangan. 


kebakaran berlangsung sekitar 45 menit dan untuk pemadaman di bantu oleh pemadam kebakaran dari wilayah tambun selatan dengan mengerahkan 4 unit kendaraan pemadam kebakaran beruntunglah api cepat bisa di padamkan sehingga tidak sampai ke pemukiman penduduk.

Minggu, 17 Agustus 2014

Pesta Rakyat Perumahan Griya Persada HUT RI 69

PERUM. GP PESTA RAKYAT HUT RI KE 69, TAMBUN - Warga perumahan griya persada, Mangunjaya, Tambun Selatan, Bekasi Timur memeringati hari kemerdekaan RI Sabtu Malam (16/8) dengan pesta rakyat, dengan bertemakan “Dengan Semangat Proklamasih 17 Agustus 1945 Mari tingkatkan Keamanan, Ketertiban dan Rukun Sesama Tetangga”. Kegiatan ini diawali dengan malam renungan pada malam 17 Agustus 2014 dengan potong tumpeng beserta makan bersama yang diikuti seluruh warga pada pukul 19.30 dan juga dimeriahkan oleh hiburan panggunga gembira, Antusias warga Griya Persada sangat besar hampir 340 kepala rumah tangga (KK) yang hadir pada acara tersebut mengingat acara ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi sesama warga.

Slamet Tarmidi, Ketua Panitia Perayaan HUT RI ke-69 di Perumahan Griya Persada mengatakan, panggung gembira dan pesta rakyat sekaligus malam tasyakuran sudah menjadi kegiatan tahunan di perumahan setiap malam 17 Agustus. Selain untuk memeringati hari kemerdekaan, acara ini juga bertujuan untuk merekatkan hubungan antara pemuda dan orang tua sekaligus silaturahmi karena suasana masih pada bulan sawal.

"Ini sudah tahun yang ke-5 dan menjadi kegiatan rutin," tutur Slamet tarmidi di sela-sela acara panggung hiburan pada malam minggu (17/8/2014).

Dalam pesta rakyat tersebut, semua warga dapat menyantap makanan secara gratis. Mulai dari nasi tumpeng hingga jajan pasar dapat dinikmati oleh seluruh warga RT.06/13 dan tamu undangan beserta seluruh warga griya persada.

Panggung pun dimeriahkan oleh beberapa TKP dan TKI (taman kanak-kanak pertiwi dan Taman Kanak-kanak Imut) mereka saling berujuk kebolehan dengan tarian poco-poco dan nyanyian Indonesia Pusaka seluruh penonton hiruk pikuk atas penampilannya.
Ada beberapa anak-anak dari tingkat SD & SMP dengan berbagai macap tarian
Malam pesta ini juga dimeriahkan oleh sejumlah warga yang menyalakan petasan/kembang api berbentuk roket, ada pula seorang ibu-ibu yang berjoget sambil menyanyai dan menunggang kuda lumping dengan baju warna hitam kelam.

Pemandangan Banjir Masih Terlihat di Perumahan De Green

PEMANDANGAN BANJIR MASIH TERLIHAT


Intensitas hujan yang masih tinggi menyebabkan banjir menggenangi beberapa daerah di wilayah perumahan bekasi, termasuk perumahan Griya Persada terlihat di beberapa blok yang ada di perumahan ini, banjir merendam setinggi 50 cm, dengan pemandangan seperti ini setiap hujan Warga mengharapkan agar ada perhatian khusus oleh pemerintahan yang terkait mengingat beberapa keluhan warga yang menyampaikan ke pihak pengembang " PT. Surya Sakti Bumi Persada"  tidak menanggapinya dengan serius. padahal sudah terlihat kondisi di perumahan Griya Persada yang memprihatinkan sekitar tahun 2003 sampai sekarang terbengkalai ditinggalkan oleh pengembangnya.

Dalam kondisi seperti ini pengurus RT dan warga pun tak kunjung surut semangatnya untuk membangun impian-impiannya untuk mewujudkan lingkunngan yang bersih,sehat, aman dan bebas banjir, dengan jalan membangun jalan, selokan dan membersihkan rumput illalang yang di tanah kosong milik pengembang dengan jalan gotong royong dan swadaya murni dari warga.




Pemandangan saat inilah jika terjadi hujan dengan intensitas sedang, dengan keterbatasan biaya swadaya pengurus RT dan warga memaksimalkan untuk memperbaiki saluran air (Got) yang terjadi pendangkalan.


Begitu semangat warga melakukan kerja bhakti mengingat jika genangan semakain lama maka akan timbul beberapa penyakit. Tak ada salahnya Warga GP lebih waspada, terutama terhadap tujuh penyakit menular. seperti ;

1.  Diare
2.  Demam Berdarah
3.  Leptospirosis
4.  Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
5.  Penyakit Kulit
6.  Penyakit Saluran Cerna Lain
7.  Perburukan Penyakit Kronis yang Mungkin Sudah Diderita







Foto di ambil pada saat banjir Januari 2014 oleh salah satu Warga GP

--------------------------------------------- 000 ------------------------------------

MASJID AL HILAL GRIYA PERSADA

MASJID AL HILAL GRIYA PERSADA

Sejarah
Berdasarkan catatan sejarah, masjid ini didirikan pada tahun 1985 Hijriyah. Pada waktu pertama kali didirikan, Masjid Al-Hilal masih berukuran 12×12 meter. Masjid Al hilal didirikan di atas tanah fasum perumahan Griya Persada.
Awal mulanya beranjak dari sebuah obrolan dan semangatnya gotong-royong warga griya persada yang semula didirikan berukuran 12 x 12 meter dengan penutup atap menggunakan tenda, ide ini tercetus oleh beberapa warga yang pertama kali tinggal/bertempat di perumahan namaun dari semangat yang keras dan penuh cita-cita yang tinggi untuk memajukan dan memberikan tempat ibadah bagi umat islam sehingga mulailah membuat bangunan yang berbentuk masjid dengan bentuk pendopo. Kemudian dari sebuah perumusan dan gagasan sesepuh perumahan griya persada memberikan nama masjid Al Hialal. Dengan bertambahnya jumlah penduduk/penghuni perum. griya persada dan jama'ah masjid Al-Hilal sehingga para pengurus masjid memperluas dan memperbesar kapasitas masjid ini hingga kini terlihat megah dengan luas bangunan sekitar 24 x 30 meter.

BHINEKA TUNGGAL IKA

BHINEKA TUNGGAL IKA
Walau berbeda usia tetap asik juga
Inilah team kemenangan griya yang mengikuti lomba dayung seluruh perumahan di daerah bekasi dengan mengunakan ragam corak seperti adat irian, lomba yang di ikuti oleh 201 team dengan jarak tempuh 2 km dengan melewati perairan banjir di menangkan oleh team griya dengan total hadiah 2 kardus mie instan, anda bisa lihat dari wajah wajah pedayung begitu gembira. 


Rabu, 09 Juli 2014

TPS 48 Di Perumahan Griya Persada Tertidur

Amin Fatoni Ketua KPPS TPS 48 Mangunjaya Tambun Bekasi
Meskipun sedang menjalankan ibadah puasa belia tetap 
semangatuntuk mengemban tugas negara.
Pasangan JokoWi-JK  berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di TPS 48 Perum. Griya Persada, Mangunjaya, Tambun, Bekasi Timur. Di Peru. Griya Persada yang jarang di lirik suaranya oleh berbagai partai atau team sukses ternyata warga tetap antusias untuk mendukung dan turut menentukan nasib Bangsa Indonesia dengan perolehan suara untuk pasangan Jokowi-JK meraih 168 suara sementara Pasangan Prabowo-Hatta meraih 119 suara dan suara tidak sah 5 suara dari total 512 orang yang masuk dalam DPT di TPS 48. Jumlah tersebut berasal dari warga RT 06, RT 07 dan RW 08. dengan rincian DPT antara lain 245 laki-laki dan 267 perempuan.
dari total DPT sebesar 512 adalah yang menggunakan Hak pilih sebanyak 249 orang/suara dengan rincian laki-laki 113 suara dan 136 suara perempuan ditambah dengan suara tambahan / DPKtb sebanyak 43 orang laki-laki 22 suara dan 21 orang perempuan sehingga total keseluruhan menggunakan hak pilih di TPS 48 sebanyak 292 suara. 
Salah seorang warga perum. griya persada yang tak mau disebut namanya mengatakan, sejak awal masa kampanye dirinya bersama warga lebih menyukai sosok JokoWi yang cerdas dan berani melakukan perubahan dibandingkan Prabowo yang dianggap terlalu menggebu-gebu dan para pendukungnya banyak terkena kasus/masalah.
"Walau di perum. griya persada tidak ada team sukses dan relawan, juga tidak ada partai mana pun yang mempengaruhi warga sudah pandai menilai seseorang pemimpin yang jujur, cerdas lan nerimo ing pandum seperti apa yang diharapkan dengan azas paguyuban Perumahan kompak selalu, ungkap salah seorang warga"
Pemungutan suara di TPS 48 sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 13.00 WIB. Penghitungan suara dilakukan dari pukul 13.00 hingga pukul 14.15 WIB.
Saat penghitungan suara, sekitar 250 warga memadati halaman TPS 48 dengan sorak sorai dukungan JokoWi riuh ketika dibukanya surat suara dan terdengar yel-yel salam 2 jari ketika hasil akhir penghitungan dibacakan.
Sebaliknya, suara pendukung Prabowo hanya sesekali terdengar rintihan halus dengan yel yel aduhhhh ! kalah.
Pemungutan suara diketuai oleh Ketua Komite Penyelenggara Pemungutan Suara Amin Fatoni. Hadir pula dalam acara pemilihan ini saksi dari tim sukses Prabowo-Hatta Sdr Dedy Maulyana, dan saksi dari tim sukses Jokowi-JK, Sdri. Witri Yani sejak pukul 06.30 para saksi sudah di TPS 48 
Hidup JokoWii Salam kemenangan dan salam 2 Jari dari Warga Perumahan Griya Persada 

Kamis, 26 Juni 2014

Rekreasi Dan Hiburan Rakyat

REKREASI & HIBURAN MERAKYAT

ARENA HIBURAN MURAH NERIAH – Dengan adanya tempat hiburan monas atau monumen nasional pada malam hari yang disuguhkan beraneka ragam permainan anak dan dewasa, seperti permainan sepeda listrik, ayunan dan banyak lagi ditambah dengan aneka jajanan dan perlengkapan lainnya, begitu mengiurkan dan menghibur masyarakat. Hal Itu tercermin dengan banyaknya pengunjung yang dijumpai setiap malam, terlebih saat akhir pekan seperti Minggu malam tadi sampai-sampai lahan parkir tidak mencukupinya.
salah satu pengunjung warga griya persada tambun bekasi yang diwawancarai wismanto.blogsport.com mengatakan, tempat hiburan monas begitu diterima masyarakat, karena tak hanya menyuguhkan beragam permainan dengan biaya yang sangat terjangkau, kami juga bisa berbelanja di pasar malam dengan dengan harga yang relatif terjangkau. Kami sangat betah berlama-lama di lokasi pasar malam monas itu.
Kami berangkat dari rumah beserta rekan-rekannya menghabiskan malam minggu dengan berbagai hiburan dan pasar malam itu. “Kami sangat senang dengan kehadiran pasar malam di monas ini, karena banyak macam hiburan ada disini, begitupun harga tiketnya masih sangat merakyat.“ ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan Ibu yanti, dirinya begitu senang bisa mendapatkan hiburan sebagai penghilang rasa stres ”Saya hanya duduk dan lihat-lihat apa yang dipasarkan di pasar malam monas begitu senangnya,” ungkapan Ibu yanti


KERJA SAMA DAN GOTONG ROYONG

Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari 
gotong = bekerja
royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarahpantunPancasilahukum adat,ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.

Hal inilah yang sudah hilang sejak Orde baru hingga saat ini sampai pada anak cucu kita tidak menegenal yang namanya gotong royong. Masyarakat sekarang lebih mengutaman hidup individu/vidualisme sehingga orang bisa beranggapan bahwa "manusia yang bisa hidup sendiri dan bisa memenuhi segala kekurangannya / mandiri itu adalah orang yang sukses" namun tidak demikian bahwa tanpa kita sadari bahwa ke mandirian dan kesuksesan itu masih membutuhkan bantuan orang lain atau sekelompok orang yang memberikan dorongan pada dirinya.
Hidup gotong royong kita sering jumpai saat ini adalah kerja bakti bersama seperti yang telah diterapkan oleh Warga Rt06/13 Perumahan Griya Persada, mangunjaya, tambun, bekasi. Dalam menjaga kebersihan dan mencegah banjir di perumahan tersebut warga giat melakukan kerja bakti bersama untuk membersihkan selokan (got), kegiatan ini sering dilakukan oleh Warga hampir setiap bulan sehingga jalan dan lingkungan terlihat bersih dan sehat. (ungkapan salah satu warga Rt.06/13) 



Senin, 23 Juni 2014

Pahlawan ku hanya tukang sampah yang berjasa !



Pahlawan ku hanya tukang sampah yang berjasa !

Ini yang tepat untuk menggambarkan kondisi objektif tukang sampah yang telah berjasa merawat lingkungan sekitar kita. Hampir bertahun-tahun Pak Udin menjadi tukang sampah di Perumahan Griya Persada. 
Kita bisa bayangkan, betapa kotornya hidup ini jika tak ada orang yang ikhlas menjadi seperti Pak Udin. Lalat berkerumun di depan rumah, sisa-sisa makanan dan plastik berserakan di mana-mana, bau busuk menyengat hidung membuat perut jadi mual, dan segala bentuk benyakit yang timbul dalam lingkungan kita, jika tak ada yang berani menjadi pahlawan sampah seperti Pak Udin dengan jiwa yang kuat dan nurani yang bersih tertanam dalam dirinya yang selalu membuat dirinya terdorong untuk membersihkan sampah dari lingkungan rumah kita. 

Pak Udin begitu berani melawan perasaan dan bisikan-bisikan setan yang selalu meledek bahwa menjadi tukang sampah adalah hina, profesi rendahan, manusia kotor, sekotor sampah itu.  

Terlintas di benak pikiran dan cita-citanya apalagi membayangkan dirinya menjadi tukang sampah, yang berjalan dari rumah ke rumah sekeliling komplek, hanya demi memunguti sampah warga griya. 

Ketika semua orang membenci dan menghindari bau busuk atau lalat yang kadang membawa penyakit, pahlawan sampah ini malah dipaksa mengakrabinya dari hari ke hari, dengan resiko yang berat; terkena penyakit tentulah amat tinggi resikonya, selain gangguan pernapasan, penyakit kulit menjadi ancaman yang selalu mengintip dirinya.

Dalam melakukan pembersihan lingkungan seringkali, bahkan nyaris tidak mengenakan perlengkapan seperti masker, kaus tangan, sepatu boot, bahkan jaket panjang. Dan juga tak jarang, dilirik dan dihiraukan orang ini yang berpenghasilan minim dan perkerjaan dinilai begitu hina oleh masyarakat! 

Jangankan berperalatan lengkap dengan masker, kaus tangan dan sepatu bot, gerobak sampahnya rusak kadang merasa kesulitan untuk memperbaikinya dikarenakan penghasilan yang cukup minim.

Apa yang ada dalam pikir-nya hanyalah impian, bahwa esok pagi anak dan istri mereka merengek minta sesuap nasi dan selalu berdo'a agar badan tetap sehat mengingat tidak ada jaminan kesehatannya.

Marilah kita pikirkan bersama-sama untuk jalan keluarnya kelak kalau pak udin sudah pensiun siapa orangnya yang mau menggantikannya, agar apa yang kita bayangkan hidup dalam lingkungan kotor dan berbau.



----------------  000  -----------------