INFORMASI

Warga Griya Persada atau DE GREEN siap menghadapi banjir tahunan Hub. Rt.06/13 *** Ciptakan lingkungan Bersih, Aman dan Damai *** Warga diharapkan tetap kompak

Kamis, 26 Juni 2014

Rekreasi Dan Hiburan Rakyat

REKREASI & HIBURAN MERAKYAT

ARENA HIBURAN MURAH NERIAH – Dengan adanya tempat hiburan monas atau monumen nasional pada malam hari yang disuguhkan beraneka ragam permainan anak dan dewasa, seperti permainan sepeda listrik, ayunan dan banyak lagi ditambah dengan aneka jajanan dan perlengkapan lainnya, begitu mengiurkan dan menghibur masyarakat. Hal Itu tercermin dengan banyaknya pengunjung yang dijumpai setiap malam, terlebih saat akhir pekan seperti Minggu malam tadi sampai-sampai lahan parkir tidak mencukupinya.
salah satu pengunjung warga griya persada tambun bekasi yang diwawancarai wismanto.blogsport.com mengatakan, tempat hiburan monas begitu diterima masyarakat, karena tak hanya menyuguhkan beragam permainan dengan biaya yang sangat terjangkau, kami juga bisa berbelanja di pasar malam dengan dengan harga yang relatif terjangkau. Kami sangat betah berlama-lama di lokasi pasar malam monas itu.
Kami berangkat dari rumah beserta rekan-rekannya menghabiskan malam minggu dengan berbagai hiburan dan pasar malam itu. “Kami sangat senang dengan kehadiran pasar malam di monas ini, karena banyak macam hiburan ada disini, begitupun harga tiketnya masih sangat merakyat.“ ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan Ibu yanti, dirinya begitu senang bisa mendapatkan hiburan sebagai penghilang rasa stres ”Saya hanya duduk dan lihat-lihat apa yang dipasarkan di pasar malam monas begitu senangnya,” ungkapan Ibu yanti


KERJA SAMA DAN GOTONG ROYONG

Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari 
gotong = bekerja
royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarahpantunPancasilahukum adat,ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.

Hal inilah yang sudah hilang sejak Orde baru hingga saat ini sampai pada anak cucu kita tidak menegenal yang namanya gotong royong. Masyarakat sekarang lebih mengutaman hidup individu/vidualisme sehingga orang bisa beranggapan bahwa "manusia yang bisa hidup sendiri dan bisa memenuhi segala kekurangannya / mandiri itu adalah orang yang sukses" namun tidak demikian bahwa tanpa kita sadari bahwa ke mandirian dan kesuksesan itu masih membutuhkan bantuan orang lain atau sekelompok orang yang memberikan dorongan pada dirinya.
Hidup gotong royong kita sering jumpai saat ini adalah kerja bakti bersama seperti yang telah diterapkan oleh Warga Rt06/13 Perumahan Griya Persada, mangunjaya, tambun, bekasi. Dalam menjaga kebersihan dan mencegah banjir di perumahan tersebut warga giat melakukan kerja bakti bersama untuk membersihkan selokan (got), kegiatan ini sering dilakukan oleh Warga hampir setiap bulan sehingga jalan dan lingkungan terlihat bersih dan sehat. (ungkapan salah satu warga Rt.06/13) 



Senin, 23 Juni 2014

Pahlawan ku hanya tukang sampah yang berjasa !



Pahlawan ku hanya tukang sampah yang berjasa !

Ini yang tepat untuk menggambarkan kondisi objektif tukang sampah yang telah berjasa merawat lingkungan sekitar kita. Hampir bertahun-tahun Pak Udin menjadi tukang sampah di Perumahan Griya Persada. 
Kita bisa bayangkan, betapa kotornya hidup ini jika tak ada orang yang ikhlas menjadi seperti Pak Udin. Lalat berkerumun di depan rumah, sisa-sisa makanan dan plastik berserakan di mana-mana, bau busuk menyengat hidung membuat perut jadi mual, dan segala bentuk benyakit yang timbul dalam lingkungan kita, jika tak ada yang berani menjadi pahlawan sampah seperti Pak Udin dengan jiwa yang kuat dan nurani yang bersih tertanam dalam dirinya yang selalu membuat dirinya terdorong untuk membersihkan sampah dari lingkungan rumah kita. 

Pak Udin begitu berani melawan perasaan dan bisikan-bisikan setan yang selalu meledek bahwa menjadi tukang sampah adalah hina, profesi rendahan, manusia kotor, sekotor sampah itu.  

Terlintas di benak pikiran dan cita-citanya apalagi membayangkan dirinya menjadi tukang sampah, yang berjalan dari rumah ke rumah sekeliling komplek, hanya demi memunguti sampah warga griya. 

Ketika semua orang membenci dan menghindari bau busuk atau lalat yang kadang membawa penyakit, pahlawan sampah ini malah dipaksa mengakrabinya dari hari ke hari, dengan resiko yang berat; terkena penyakit tentulah amat tinggi resikonya, selain gangguan pernapasan, penyakit kulit menjadi ancaman yang selalu mengintip dirinya.

Dalam melakukan pembersihan lingkungan seringkali, bahkan nyaris tidak mengenakan perlengkapan seperti masker, kaus tangan, sepatu boot, bahkan jaket panjang. Dan juga tak jarang, dilirik dan dihiraukan orang ini yang berpenghasilan minim dan perkerjaan dinilai begitu hina oleh masyarakat! 

Jangankan berperalatan lengkap dengan masker, kaus tangan dan sepatu bot, gerobak sampahnya rusak kadang merasa kesulitan untuk memperbaikinya dikarenakan penghasilan yang cukup minim.

Apa yang ada dalam pikir-nya hanyalah impian, bahwa esok pagi anak dan istri mereka merengek minta sesuap nasi dan selalu berdo'a agar badan tetap sehat mengingat tidak ada jaminan kesehatannya.

Marilah kita pikirkan bersama-sama untuk jalan keluarnya kelak kalau pak udin sudah pensiun siapa orangnya yang mau menggantikannya, agar apa yang kita bayangkan hidup dalam lingkungan kotor dan berbau.



----------------  000  -----------------